Usai Kompetisi Debat, Mahasiswa Diminta Tak Lepas dari Isu Pemilu
|
Jakarta — Anggota Bawaslu RI, Puadi, mengimbau mahasiswa untuk terus aktif membaca, menulis, dan berdiskusi mengenai isu penegakan hukum pemilu pasca penyelenggaraan kompetisi debat. Ia menilai kontribusi pemikiran, kritik, dan masukan dari mahasiswa sangat penting bagi penyelenggaraan pemilu dan penguatan demokrasi di Indonesia.
“Mahasiswa jangan cuek terhadap isu penegakan hukum pemilu. Jangan pernah berhenti memberikan kontribusi. Harus selalu aktif memberi masukan dan kritik kepada penyelenggara pemilu,” tegasnya saat memberikan sambutan pada babak Grand Final Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu ke-V Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia, di Jakarta, Jumat malam (29/11/2025).
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu RI ini menjelaskan, kompetisi debat antar perguruan tinggi menjadi jembatan bagi Bawaslu dalam menjaring kader pengawas pemilu berkualitas. Selain itu, kegiatan tersebut juga menjadi sarana sosialisasi bagi mahasiswa dan akademisi untuk turut berperan dalam pengawasan pemilu.
“Bawaslu memiliki program kolaborasi dan sosialisasi dengan sivitas akademika. Kami libatkan perguruan tinggi untuk bersama-sama mengawal demokrasi dengan ilmu pengetahuan yang berkualitas,” tuturnya.
Puadi menyampaikan antusiasme yang semakin tinggi terhadap debat penegakan hukum pemilu. Pada penyelenggaraan tahun ini, lebih dari 300 perguruan tinggi se-Indonesia berpartisipasi. Setelah melalui proses seleksi, hanya 24 perguruan tinggi yang lolos untuk bertanding di Jakarta.
“Ini pertanda bahwa isu penegakan hukum pemilu semakin menarik dan penting. Bahkan terdapat salah satu mahasiswa asal Mataram yang mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi setelah mengikuti kompetisi debat ini,” pungkasnya.
Source: @Bawaslu RI